
Mendidik Santri QSBS Agar ‘eM eM’
eM eM singkatan dari Mau dan Mampu. Mau dan Mampu adalah dua kata yang saling terikat. Mau adalah sungguh-sungguh suka hendak, sedangkan Mampu adalah sanggup melakukan sesuatu. Mau dan Mampu berarti sungguh-sungguh suka melakukan dan sanggup melakukan sesuatu. Mau adalah kebutalan tekad dalam melaksanakan sesuatu. Kemauan yang keras tentu akan menghasilkan hasil yang baik pula. Mau adalah pondasi awal kita dalam memulai selanjut berhasil atau tidak berhasilnya dipengaruhi oleh ke-mampu-an para siswa. Melalui atomic habits dan proses belajarlah siswa mendapatkan kesempatan untuk memiliki kecakapan agar menjadi mampu melakukan berbagai tindakan bermakna.
Tidaklah mudah menjadikan siswa untuk mau belajar dan keinginan untuk mau berubah. Kemauan yang kuat untuk melakukan peningkatan diri perlahan tapi pasti seorang siswa sedang menaiki tangga menuju kemampuan dirinya. Setelah mau maka akan menjadi mampu.
Bagaimana caranya para siswa dapat distimulasi agar kemauan untuk berubah dapat dilakukan dan ditingkatkan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita coba cermati apa sajakah yang melatarbelakangi agar siswa mau melakukan sesuatu perbaikan dalam diri masing-masing, adalah sebagai berikut:
- Mau karena hobby
- Mau karena bakat
- Mau karena ada yang ingin dicapai
- Mau karena dorongan orang lain
- Mau karena cita-cita ideal
- Mau karena untuk kebanggaan diri
- Mau karena ingin berprestasi
- Mau karena dipaksa keadaan
- Mau karena menyenangkan dirinya
- Mau karena ada iming-iming hadiah
- Mau karena meminta persyaratan yang harus dipenuhi
- Mau karena ikut-ikutan teman
- Mau karena kesadaran diri/tergugah
Jadi sebagai orang tua dan guru harus jeli dimana dan bagaimana menemukan tombol/titik tumpu kemauan para putra atau siswanya. Dengan cara apa agar mereka mau untuk melakukan perubahan dan perbaikan diri untuk mengaktifkan potensinya menjadi mampu.
Tujuan akhir (output) sebuah Pendidikan adalah agar siswa Mau dan Mampu (Posisi Kuadran I) menjadi siswa prestasi dan ungul. Untuk itu posisi dan perubahan dapat digolongkan sebagai berikut:
- Seorang siswa pada posisi kuadran II , didorong agar mau mengubah diri menuju kuadran I (Kuadran Prestasi atau Unggul).
- Seorang siswa pada posisi terpuruk (Kuadran III), maka yang dilakukan mengubah dirinya untuk mau sementara transit di Kuadran IV untuk mengasah dirinya . Kemudian dengan motivasi
kuat untuk mengubah dirinya dengan semangat menuju Kuadran I (Kuadran Prestasi dan Unggul).
Melalui Pendidikan dan Kepesantrenan secara terpadu di QSBS AK-561 membentuk siswa/santri yang membekali kemampuan yaitu, sebagai berikut:
- Membentuk siswa/santri berakidah melalui tarbiyah aqidiyah agar mampu menghayati tauhid rububiyyah, uluhiyyah, dan asma wa shifatuluhiyah.
- Membentuk siswa/santri berakhlak mulia melalui tarbiyah khaluqiyah agar mampu dan memiliki kepribadian
- Membentuk siswa/santri pandai berfikir melalui tarbiyah fikriyah agar mampu berfikir cerdas yang akan menjadi intelektual
- Membentuk siswa/santri terampil, kreatif, inovatif dan responsif melalui tarbiyah amaliyah agar mampu dan memiliki skill dan keahlian yang dapat diandalkan
- Membentuk siswa/santri sehat dan bugar melalui tarbiyah jismiyah agar mampu menjaga kesehatan fisik dengan sempurna.
Alhamdulillah, Wallahu a'lam bishawab.
Tasikmalaya, 17 Maret 2022 M/14 Sya’ban 1443 H
Oleh:
Abah Runjai Wangsa L. (MU)
Pembina Yayasan Al Kautsar 561
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Menjadi Santri QSBS Al-Kautsar 561 yang Unggul dan Berkepribadian Mulia
“Ilmu Pengetahuan akan memberi KEKUATAN, sedangkan akhlak akan menerima KEHORMATAN. Melalui potensi akalnya manusia terus mengejar ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas keh
SEKOLAH SMP DAN SMA QSBS Al KAUTSAR 561 TERUS BERKIBAR DAN BERKEMAJUAN
Dalam usia yang relatif muda menjelang tahun ketujuh sekolah QSBS Al-Kautsar 561 telah menampilkan diri dan termasuk sekolah yang dapat disejajarkan dengan sekolah unggul yang ada
ATOMIC HABITS QSBS
Kemampuan manusia secara alami dapat ditingkatkan. Akan tetapi untuk mencapai pada tingkat maksimal tidak akan datang secara tiba-tiba. Secara perlahan tapi pasti semuanya akan diberika
MENDIDIK DAN MEMBANGUN GAIRAH BELAJAR SISWA
Siswa tidaklah dipandang sebagai obyek pembelajar. Pembelajaran Abad-21 menempatkan siswa untuk menjadikan peran dalam menentukan kemampuan dalam aspek peningkatan diri. Learning to Lea
KEKUATAN BESI
Besi merupakan logam dari golongan unsur transisi. Di alam besi memiliki kelimpahan terbanyak. Besi yang terdapat di bumi umumnya dalam bentuk senyawa mineral sulfida, oksida dan karbon
Sebuah Renungan: Jadilah Seperti Lebah
Tasikmalaya, 01 Februari 2022 - Lebah salah satu makhluk Allah yang istimewa dan diabadikan namanya dalam Al Qur'an, yaitu Surat An-Nahl (Surat ke 16). Tentu saja ada banyak pelajaran y
“Bagaimana Seorang Manager Mampu Mengendalikan Situasi dan Menjalankan Program dengan Baik Melalui Empat Aspek Kepemimpinan”
Seorang manager dituntut untuk mampu mengendalikan diri dan mampu mengahadapi situasi yang dapat menghantarkan pada keadaan yang dinamis guna mencapai goal yang baik melalui empat aspek
“Bagaimana Seorang Manager Mampu Mengendalikan Situasi dan Menjalankan Program dengan Baik Melalui Empat Aspek Kepemimpinan”
Seorang manager dituntut untuk mampu mengendalikan diri dan mampu mengahadapi situasi yang dapat menghantarkan pada keadaan yang dinamis guna mencapai goal yang baik melalui empat aspek
Kenapa Para Siswa Harus Mendapatkan Muatan Kurikulum Leadership Skill?
SMP QSBS Al Kautsar 561 oleh : Runjai Wangsa Laksana Sepanjang hidupnya manusia selalu belajar "menjadi orang". Ini adalah materi pelajaran seumur hidup yang tidak ada istilah
Pendidikan Berbasis Kemulian Diri Untuk Menyongsong Abad 21 (Post-milenial)
Bismillah... Salam BERKAH buat semua Pendidikan Berbasis Kemulian Diri Untuk Menyongsong Abad 21(Post-milenial) Para orang tua belakangan ini mul